Awalnya, candi ditemukan oleh pekerja proyek yang tengah menggali tanah untuk kolom-kolom fondasi tiang bangunan perpustakaan baru di kampus UII Jalan Kaliurang. "Penemuan terjadi Jumat pagi kemarin, awalnya pekerja mengira itu batu biasa. Tapi setelah digali lebih jauh, ternyata batu itu ada ukiran-ukirannya," ujar Asnawi salah satu staf pengawas proyek.
Dari 24 kolom berukuran 3 x 3 meter dengan kedalaman 3,5 meter itu, tiga kolom di antaranya terdapat batu-batu candi. Satu bagian yang diduga sebagai pinggiran candi masih tersusun rapi dengan panjang 2,7 meter dan lebar 50 centimeter.
Beberapa batuan candi ada yang rusak karena penggalian sempat menggunakan alat berat. Tadinya, kolom fondasi ini hanya akan digali sedalam 3 meter. Tapi karena ada perubahan rencana, maka ditambahkan kedalamannya 50 centimeter. "Kalau tidak ada penambahan itu, kemungkinan candi ini tidak akan terungkap," ujar Asnawi.
Ketua Kelompok Kerja Perlindungan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta Indung Panca Putra langsung menurunkan tim ke lapangan pada Sabtu pagi. Indung juga mengatakan telah meminta pelaksana proyek dan pihak kampus untuk menghentikan sementara pembangunan perpustakaan itu untuk penelitian lebih jauh terhadap candi tersebut.
dilangsir dari Kompas .com